‘Musika Foresta’: Dari musisi untuk hutan Indonesia

Dipublikasikan oleh admin pada

JAKARTA, Indonesia – Dalam rangka memperingati perdana Hari Hutan Indonesia, gerakan Hutan Itu Indonesia bersama dengan banyak musisi terkemuka Indonesia akan menggelar konser bertajuk Musika Foresta.

Konser ini akan diadakan pada Sabtu (13/3) mendatang, membarengi peringatan moratorium izin baru di hutan primer dan lahan gambut oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015.

Gelaran konser yang akan diadakan di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, ini merupakan puncak dari serangkai kegiatan yang dicanangkan oleh Hutan Itu Indonesia. Rangkaian ini diawali dengan perjalanan beberapa musisi Indonesia ke hutan, pembuatan lagu, hingga konser itu sendiri.

Sebelumnya, Hutan Itu Indonesia mengajak beberapa musisi Indonesia untuk menjelajahi hutan-hutan di berbagai pelosok nusantara. Para musisi tersebut yaitu, Glenn Fredly di Taman Nasional Manusela di Ambon, Maluku; Achi Hardjakusumah di Hutan Kemenyan, Tapanuli Utara; Astrid di Hutan Nagari Sungai Buluh, Sumatra Barat; dan Alam Urbach di Hutan Dayak Iban, Sui Uti, Kalimantan Barat. Selama tinggal di hutan, mereka mencari inspirasi untuk kemudian tuliskan ke dalam lagu, seluruhnya mengenai kenikmatan alam dan kekayaan hutan.

Melalui lagu-lagu ini, diharapkan masyarakat dapat kembali menaruh perhatian pada hutan dan juga tergerak untuk melestarikannya.

“Karena kan musik sekarang tidak hanya jadi hiburan tapi juga jadi cara penyampaian pesan,” ujar Glen Fredly ketika bercerita mengenai lagu baru ciptaannya, Manusela, dalam jumpa pers yang diadakan di kawasan Jakarta Selatan, Selasa, 10 Mei.

Selain keempat musisi di atas, sederet musisi lain yang turut mendukung konser Musik Foresta dengan sukarela adalah Melanie Subono, 5Romeo, Nina Tamam, Sandra Fay, dan The Weekend Rockstar. Selain akan membawakan sejumlah lagu, mereka juga akan membawakan musikalisasi puisi.

Koordinator Musika Foresta sekaligus perwakilan dari gerakan Hutan Itu Indonesia, Riry Silalahi, menekankan bahwa seluruh hasil penjualan tiket akan digunakan untuk gerakan adopsi pohon dari beberapa hutan. Pengadopsian pohon ini dilakukan dengan bekerja sama WARSI dan MyBabyTree WWF Indonesia.

“Di sini akan jadi kesempatan bagi kita, juga bersama dengan para musisi yang akan tampil, untuk mengadopsi pohon bersama-sama. Menyelamatkan hutan bersama-sama,” jelas Riry.

Pewarta: Clara Alverina Jovita/Rappler. Artikel asli dapat dibaca di Rappler.com.

Kategori:

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *