Belajar Mencintai Hutan dari Film SEMES7A

Dipublikasikan oleh admin pada

Pada hari Kamis, 5 Maret 2020, Koaksi Indonesia mengadakan nonton bareng film Semesta di FX Sudirman Jakarta Pusat. Film Semesta merupakan film dokumenter yang disutradari oleh Chairun Nissa dan diproduseri oleh Mandy Marahim dan Nicolas Saputra. Film ini berkisah tentang 7 tokoh masyarakat inspiratif yang bergerak menanggulangi perubahan iklim atas dorongan agama, kepercayaan, dan budayanya di tujuh provinsi yang ada di Indonesia yaitu Bali, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, NTT, Papua Barat, Aceh, Yogyajakarta, dan Jakarta.

Pada kesempatan ini, saya hadir bersama sukarelawan Hutan Itu Indonesia lainnya. Acara ini tidak hanya sekadar nonton film bersama, tapi dilanjutkan dengan diskusi menarik mengenai energi terbarukan bersama oleh Effendi (Kementrian ESDM Direktorat Jenderal EBTKE), Trio Aditia (Project Manager Inovasi Dinamika Pratama), Mandy Marahimin (Produser Film Semes7a) dan Verena Puspawardani (Direktur Program Koaksi Indonesia).

Film dokumenter ini sangat bagus sebagai pembelajaran supaya kita tetap bergerak untuk pelestarian alam dengan melakukan perubahan kecil yang dimulai dari diri sendiri. Saat menonton film ini, saya merasakan betapa kayanya alam Indonesia dengan keindahan hutan yang terjaga, sumber daya alam yang memberikan manfaat sangat besar, membuat saya merasa sedang berkunjung di tempat tersebut. Ada pesan moral yang disampaikan, yaitu sebagai bangsa timur yang menjunjung norma agama dan adat istiadat semestinya menyadari keberadaanya untuk menjaga dan memelihara alam sekitar, dan jika memanfaatkan sumber daya alam untuk keberlangsungan hidup berarti harus memperhatikan kelestarian alam dan keberlanjutan ekosistem yang ada di sekitarnya.

Cerita ini hanya mengangkat tujuh provinsi dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Saya berharap kedepannya ada film kedua yang bercerita tentang keindahan alam dan pangan lokal (makanan tradisional khas tiap wilayah) dari provinsi lainnya, seperti Sumatera Barat, Sumatra Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Jawa Timur, dan Bangka Belitung.

Perihal diskusi energi terbarukan, saya berharap kepada EBTK Kementerian ESDM dapat mempermudah akses informasi energi terbarukan, misalnya dengan aplikasi yang berisi modul-modul pembelajaran tentang penerapan energi terbarukan yang sudah ada sehingga dapat diterapkan dengan mudah oleh masyarakat. Memang proses yang panjang dalam pembuatan modul yang apik, tapi bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan sumber energi, bisa mengakses dengan mudah, tanpa harus berkunjung langsung ke kantor Kementerian ESDM.

Saya juga berharap semoga semakin banyak masyarakat yang bisa menonton film inspiratif ini, supaya semakin banyak orang tergerak untuk memelankan efek perubahan iklim dengan upaya pelestarian alam, salah satunya dengan turut #JagaHutan.

Penulis: Marolip Subyekti Simanjuntal

Editor: Eulis Utami


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *